JBN NEWS ■ Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah Kota Solo menjadi zona hitam usai 25 dokter residen yang bertugas di RSUD dr Moewardi, Solo, dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
"(Solo) zona merah," ujar Ganjar dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (14/7).
Ganjar menjelaskan bahwa setiap pekan Pemprov Jateng rapat membahas perkembangan penanggulangan virus corona.
Dia mengatakan tak ada laporan tentang Solo menjadi zona hitam.
Diketahui, 25 dokter di Solo terinfeksi virus corona. Diduga usai menghadiri pesta wisuda yang dihelat para dokter muda tersebut.
Mengenai hal itu, Ganjar membantah kecolongan ada dokter yang menggelar pesta dan dihadiri banyak orang. Menurutnya, hal itu bisa terjadi sebab masyarakat memiliki pemahaman yang berbeda-beda soal adaptasi kebiasaan baru.
Terkait 25 dokter yang positif terinfeksi virus corona, Ganjar mengatakan mereka saat ini tengah diisolasi.
Diketahui, 25 dokter residen yang bertugas di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah dinyatakan positif Covid-19. Mereka adalah mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) paru Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS).
Wakil Direktur Penelitian dan Pendidikan RS UNS Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan 25 orang itu adalah tenaga medis sekaligus mahasiswa PPDS paru atau sering disebut dokter residen paru.
Kasus itu bermula dari satu dokter residen yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (9/7) lalu. Setelah itu dilakukan tracing atau pelacakan.
"Saat ini RS UNS menerima rujukan sebanyak 25 pasien positif Covid-19 dari RS dr Moewardi untuk menjalani masa isolasi di RS UNS," Sabtu (11/7).
Sumber : CNN Indonesia