https://www.jbn.co.id/

 

10 Ton Kakao Fermentasi Dikirim Gubernur Koster ke Osaka Jepang

JBN.co.id
Jumat, 21 Agustus 2020 | 00:41 WIB Last Updated 2020-08-20T17:41:11Z
    10 Ton Kakao Fermentasi Dikirim Gubernur Koster ke Osaka Jepang


JBN NEWS ■ Kesuksesan petani Kakao di Subak Abian Dwi Mekar, Desa Poh Santen, Jembrana mendapat apresiasi penuh dari Gubernur Bali Wayan Koster. Bahkan saat situasi pandemi, petani mampu mengekspor kembali Kakao Fermentasi sebanyak 10 ton ke Osaka Jepang.

Kesumringahan Koster disampaikan saat pelepasan pengiriman kakao, Kamis (20/8) di Jembrana. "Pelepasan Ekspor Biji Kakao Fermentasi Bali khas Jembrana ini ke Jepang adalah salah satu implementasi dari lima bidang prioritas dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru yang saat ini sedang diprioritaskan dalam pemulihan perekonomian di masa pandemi Covid-19," ungkap Koster didampingi Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

Atas keberhasilan ekspor Biji Kakao Fermentasi Bali khas Jembrana itu, membuat Gubernur Koster menilai Pertanian Bali masih menjadi primadona dan komoditi ekspor yang didambakan dunia ditengah pandemi Covid-19. 

Untuk menjaga potensi Kakao ini tetap lestari dan memberikan manfaat secara ekonomi kepada petani, dirinya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, menegaskan pada tahun 2020 telah mengalokasikan bantuan kakao sebanyak 100.000 pohon dengan luas 100 Ha.

Dimana sebanyak 10.000 pohon diantaranya dialokasikan di Subak Abian Dwi Mekar, Desa Poh Santen. Kemudian ada juga bantuan bibit kelapa gajah 12.000 pohon dengan luas 100 Ha yang tersebar di beberapa Subak Abian.

Selanjutnya ada bantuan alat pasca panen kakao yang berlokasi di Unit Pengolahan Hasil Amerta Urip, Subak Abian Dwi Mekar, Desa Poh Santen berupa bangunan pengolah hasil, unit pengering solar drayer, dan kotak fermentasi serta timbangan duduk.

"Dulu waktu saya menjadi Calon Gubernur Bali, sempat berkunjung ke perkebunan kakao ini, saya lihat kualitasnya bagus, dan sudah saya prediksi waktu itu potensi Kakau Bali khas Jembrana ini luar biasa, sehingga dulu saya berfikir perlu didukung perkebunan ini dari hulu dan hilir, ternyata hilirnya sudah bergerak sendiri sampai ke Eropa. Sehingga sekarang yang perlu kita tingkatkan ialah produksinya, dan lahannya diperluas," cerita koster saat duduk sebagai Anggota DPR-RI Dapil Bali 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan.

Untuk di hulunya, Gubernur Bali jebolan ITB ini mengharapkan aspek budidaya Kakao perlu terus di intensifkan. Selanjutnya, kata dia Subak Abian ini diharapkan membentuk koperasi-koperasi pengolahan dan pemasaran hasil seperti Koperasi Kertha Semaya Semaniya di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya yang mampu memproduksi kakao olahan.

Bahkan lanjutnya, telah mampu berhasil menembus pasar dunia, seperti Prancis, Finlandia, dan Jepang. Dengan membentuk wadah koperasi, Koster meyakini akan memudahkan para petani untuk koordinasi dan untuk pembinaan, serta dapat menggerakan anggota dalam kerjasama dalam pengelolaan dan pemasaran hasil.

Tidak hanya Kakao Fermentasi Bali khas Jembrana yang menjadi perhatian Gubernur Koster, namun ia berulang kali memperjuangkan dunia pertanian di Bali yang hasilnya bisa diekspor, seperti Manggis dan sekarang sedang dipetakan program unggulan pertanian lainnya untuk bisa diekspor.

"Setelah Kakao, dan Manggis, kita perlu memikirkan Salak Bali, Buah Naga untuk bisa difasilitasi di Direktorat Bea Cukai dengan bekerjasama dengan sejumlah negara untuk membuka ekspor produk-produk Bali," tandasnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana melaporkan bahwa di Kabupaten Jembrana memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan komoditas perkebunan, yang diantaranya seperti komoditas kelapa, kakao, cengkeh, dan panili.

Khusus tentang komoditas kakao di Jembrana, kata Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali bahwa di Jembrana merupakan kabupaten dengan luasan kebun kakao terbesar di Bali yang mencapai 43,25 persen, sekaligus merupakan kabupaten yang memiliki konsen untuk mewujudkan Kakao Fermentasi di Bali.

Secara harga, Kakao Jembrana harganya sangat spesifik berkisar antara Rp 58.000 sampai 60.000 per Kg, dan mungkin ini merupakan harga kakao fermentasi termahal di Indonesia.

Lebih lanjut Ida Bagus Wisnuardhana melaporkan dari total produksi kakao Bali yang mencapai sekitar 4.849 ton, maka target biji kakao yang diolah menjadi kakao fermentasi pada tahun ini sekitar 1.000 ton, dan akan dipenuhi sekurangnya 600 ton dari Kabupaten Jembrana untuk kebutuhan pasar ekspor, seperti yang diagendakan hari ini melaunching sebanyak 10 ton Kakao Fermentasi ke Osaka Jepang.

"Gambaran ekspor Kakao Fermentasi pada hari ini membuka mata kita bahwa sektor pertanian, khususnya sub sektor perkebunan masih tetap eksis pada situasi pandemi Covid-19," jelas IB Wisnuardhana.[*]
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 10 Ton Kakao Fermentasi Dikirim Gubernur Koster ke Osaka Jepang

Trending Now

Iklan