JBN NEWS ■ Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) Kabupaten Tulungagung mencari bibit-bibit unggul cabang olahraga (cabor) di tengah pandemik Covid-19 dengan menggelar tiga turnamen sekaligus.
Kegiatan ini dimulai sejak Senin (16/11/2020), dan berakhir hingga sepuluh hari ke depan. Adapun pesertanya yaitu para pelajar tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.
Seperti disampaikan Plt Kepala Dispendikpora Tulungagung, Hariyo Dewanto Wicaksono melalui Kasi Olahraga Supiyan, selain mencari bibit-bibit unggul cabang olahraga, tujuan turnamen ini menjalin tali silaturahmi antar pelajar yang ada di Tulungagung.
Adapun syarat utama yang harus dipenuhi, empat hari sebelum ikut turnamen sudah melakukan rapit tes dan selalu taat protokol kesehatan.
”Sebelum ikut dan terlibat dalam turnamen kita lakukan rapit test ke semua pemain, wasit dan panitia tanpa terkecuali,” terangnya.
Menurut Supiyan, pelaksanaan turnamen pada tahun ini banyak berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Contohnya jika tahun kemarin dipadati penonton, untuk tahun ini digelar tanpa adanya penonton.
“Kita menaati petunjuk peraturan protokol GTPP Covid-19 yang harus tanpa adanya penonton. Dan pemain pun kita batasi 10 saja serta 2 official team. Selain itu kita juga melakukan cek suhu badan sebelum masuk di pintu gedung olahraga (GOR) serta harus memakai masker. Selain itu kita bagi jamnya masing – masing. Di mana sebelum jam yang kita tentukan main, peserta tidak kita perkenakan datang, apa lagi masuk ke dalam GOR,” jelasnya.
Masih menurut Supiyan, pada masa pandemi ini digelar turnamen bola voli kategori pelajar tingkat SMP sederajat, cabang bulu tangkis tingkat SD, SMP, SMA sederajat, dan untuk basket pesertanya tingkat SMP sederajat.
Turnamen bola voli dan basket di selenggarakan di Gor Lembu Peteng, sedangkan cabang bulutangkis dilaksanakan di Gor Kelurahan Sembung.
Kemudian perbedaan selanjutnya, selain tanpa dihadiri penonton, turnamen juga sangat simpel. Bahkan tanpa adanya sambutan dari ketua panitia ketika pertama kali pertandingan dilaksanakan.
“Memang kita tidak mengundang bapak bupati untuk pembukaanya, karena kami mengacu dari gugus Covid-19. Pokoknya dibuat simpel,namun hasilnya luar biasa itu saja. Yang jelas dengan adanya turnamen ini kita bisa menjaring anak – anak yang punya potensi, dan tentunya akan kita bina untuk kedepanya,” pungkas Supiyan. (**)