JBN NEWS ■ RSUD dr. Iskak Tulungagung ditetapkan sebagai juara lomba inovasi kategori pelayanan (service category) dalam ajang OPEXCON (Operational Excellent Converence and Award) ke-9 yang diselenggarakan SIFT Indonesia, Rabu. Pengumuman dan pemberian penghargaan dilakukam secara virtual memanfaatkan aplikasi Zoom.
“Penghargaan ini merupakan bukti bahwa RSUD dr. Iskak telah melangkah cepat untuk improvement di segala aspek,” kata Wadir Pelayanan RSUD dr Iskak, dr. Zuhrotul Aini, Sp.A. Kemenangan ini menjadi spesial karena diikuti oleh ratusan bahkan ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam lomba inovasi tingkat nasional ini, RSUD dr. Iskak menjadi yang terbaik dan berhak tasbihkan sebagai peraih “gold winner” untuk kategori service di OPEXCON ke-9.
“Dalam lomba ini, RSUD dr. Iskak mengikutsertakan inovasi “DAMAI” (daily maintenance) dalam rangka menekan event “downtime” pada “medical device,” kata Dokter Aini menjelaskan.
Sebenarnya ada tiga inovasi pelayanan yang disertakan dalam lomba OPEXCON ke-9 yang baru pertama kali diikuti RSUD dr. Iskak ini. Dua inovasi lain yang sempat diajukan selain aplikasi DAMAI adalah PADIWANGI (pengingat digital waktu gantian infus) dan SIDIA (dari instalasi gizi). Namun dua inovasi ini gak lolos penyaringam tim juri.
Di kelompok peserta lomba inovasi kategori pelayanan atau service, pendaftar tercatat mencapai 500 lembaga yang ikut berkompetisi. Namun tak semua lolos. Penyaringan kedua menyisakan 69 peserta hingga akhirnya dijaring lagi inovasi DAMAI milik Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS) RSUD dr. Iskak dinyatakan mengumpulkan poin tertinggi, menyingkirkan 69 produk-produk inovasi unggulan lain. Kompetensi ini lebih mengedepankan “improvement” (peningkatan) yang bermuara pada efisiensi pelayanan terhadap masyarakat. “Improvement ini efisiensinya dan pengembangan pelayanan,” ujarnya.
Dijelaskan, DAMAI lebih diproyeksikan pada penyiapan alat-alat medis.
Petugas DAMAI memastikan seluruh alat yang digunakan selalu siap, sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa maksimal. “Sehingga itu nantinya akan mengurangi kerusakan dan membuat alat lebih awet,” katanya.
Aini juga menjelaskan perawatan yang dilakukan dilakukan setiap hari sebelum alat medis digunakan. Petugas akan memeriksa alat, membersihkan, memperbaiki dan mempersiapkan alat medis sebelum digunakan. Dengan perawatan yang dilakukan ini, alat medis yang digunakan mengalami penurunan kerusakan hingga 20 persen.
Lebih lanjut dr. Aini mengatakan, secara internal sebenarnya di RSUD dr. Iskak Tulungagung ada kompetisi antarunit di internal rumah sakit daerah tersebut. Nama kompetisinya Kaizen Festival yang dilakukan setahun sekali.
Dalam kurun lima tahun terakhir sudah banyak penghargaan yang kami dapatkan.
Baik penghargaan dari government maupun swata dalam dan luar negri .
Salah satunya adalah dari International Hospital Federation (IHF) pada medio 2019 sebagai RS terbaik kategori Corporate Social Responsibility.
“Oleh karenanya, kompetisi di OPEXCON lebih mendorong kita adalah agar bisa melihat keluar mengenai perkembangan dunia luar, dan ini sebagai langkah Benchmarking yang efektif agar memperoleh Insight dalam perkembangan Usaha,” kata Aini.
Lanjut dia, LEAN SIG SIGMA mengajarkan kita untuk disiplin terhadap proses. Karena ini merupakan tool process bukan hasil. Apapun hasilnya, diharapkan tim mampu mengambil pembelajaran dari proses tersebut, agar project improvement dapat berjalan menjadi kearah lebih baik, katanya.
Hal ini ternyata sangat relevan disinergikan pada layanan kesehatan agar mempercepat perkembangan kualitas layanan di industri penyelenggara layanan kesehatan.
Dan tentunya ini merupakan hal baru yang sangat positif seiring dengan perkembangan dari sisi Industry dan manufacture di Indonesia.(ar)