JBN NEWS ■ Lagi, jalur maut rute Randudongkal-Belik menelan korban jiwa. Peristiwa tragis yang melibatkan Bus Sinar Jaya tersebut, terjadi pada Jum'at sore (23/7/21) tadi.
Darso, pria paruh baya warga RT 03/07 Dusun Kepetek, Ds Belik, Kabupaten Pemalang menjadi korban Lakalantas yang terjadi di depan Masjid lokasi di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Pemalang.
Nyawanya tidak tertolong karena bagian kepala di perkirakan pecah dan remuk. Sedangkan sopir Bus antar kota antar propinsi jurusan Belik- Jakarta tersebut langsung tancap gas untuk melarikan diri.
Tak ketinggalan, warga dan pengguna jalan yang berada di TKP pada saat itu, dengan kompak, mereka langsung melakukan pengejaran terhadap Bus Sinar Jaya yang kabur tersebut.
Al hasil, dalam waktu tak terlalu lama, sopir berikut kendaraan berhasil di blokade hingga tertangkaplah pelaku tabrak lari tersebut tanpa sempat melakukan perlawanan.
Untuk menghindari sesuatu yang tidak inginkan, permasalahan tersebut sudah di serahkan pada pihak berwenang, untuk penanganan selanjutnya.
Saat pewarta menanyakan pada beberapa orang yang berada di lokasi kejadian, mereka mengatakan bahwa, kejadian Lakalantas tersebut sangat singkat.
"Saya tidak tahu persis kronologinya, tiba tiba terdengar benturan keras. Ternyata seorang laki laki setengah umur tergeletak dengan darah mengalir deras dari kepalanya, tak jauh dari sepeda motor bebek Supra 125 keluaran tahu lama," jelas Imam, warga sekitar.
Di tempat berbeda, Roni salah seorang penduduk setempat yang mengaku sebagai perantara macam macam jual beli (makelar) menuturkan bahwa, rute Randudongkal-Belik atau sebaliknya merupakan Medan berat. Tanjakan dan turunan tajam berkelok serta agak sempit, di butuhkan performa mesin super prima.
"Perangkat pengereman juga menjadi kunci terpenting untuk melakukan perjalanan di jalur ini," ujarnya.
Dia menambahkan pula, banyaknya tragedi yang menimbulkan korban luka dan meninggal hendaknya menjadi salah pembelajaran bagi pelintas di jalur maut tersebut .
■ Himawan/Dwi Sri M