JBN NEWS ■ Upaya pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi nasional tak selalu mulus. Terbukti berita hoak terkait vaksin pun nyaris membanjiri laman medsos.
Motif hoak itu sendiri bermacam-macam, namun yang pasti, diakui atau tidak, ada juga yang termakan hoak hingga akhirnya menghambat Vaksinasi massal Covid 19.
Guna menghadapi hal tersebut, sejumlah Kepala Desa di Pemalang kini menyiapkan penangkal berita hoak tersebut. Dengan jurus gencar sosialisasi guna melawan informasi miring tentang vaksin.
Ada memang kebingungan soal vaksin dari warga, utamanya tentang vaksin yang kini meluber di laman medsos.
Wartawan JBN NEWS berhasil memperoleh keterangan dari sejumlah pucuk pimpinan Desa Gapura, Majalangu, Pagilaran, Medayu Jojogan, Bodas Kecamatan Watukumpul, Siremeng, Batursari, Pagenteran, Nyalembeng dan lainnya di Kecamatan Pulosari.
Giat sosialisasi guna melawan hoak itu pun tampak di Ds. Gunungjaya, Bulakan, Simpur Kecamatan Belik, serta Kwasen, Pasir dan beberapa Desa di Kecamatan Bodeh hingga wilayah Desa l dan kecamatan lainnya di Kab Pemalang.
Program vaksinasi massal Covid 19 yang sedang giat di laksanakan oleh pemerintah, diakui sejumlah Kades memang ada warga yang mempercayai berita hoak perihal vaksin. Maraknya berbagai berita miring (dampak dampak buruk) seputar vaksin, pasti berpengaruh pada peminat yang tentunya akan menghambat suksesnya pelaksanaan program tersebut.
"Bersyukur kami memiliki formula guna melawan hoak atau berita miring soal vaksin tersebut. Langkah utama yakni harus gencar melaksanakan sosialisasi, agar warga pun tercerahkan soal vaksin," kata Sugeng Riyadi, Kades Gunung Jaya kepada JBN NEWS, pada Jumat (6/8).
Sugeng Riyadi menjelaskan, untuk menghambat "virus Hoax" dia melibatkan jajaran perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda, Bindes untuk melakukan penyuluhan.
Dengan jurus seperti itu, diharapkan isu negatif yang beredar di wilayahnya bisa di tepis. Terbukti setiap tahapan penyelenggaraan giat tersebut tingkat kehadiran warga melampaui kuota.
Pernyataan serupa juga di ungkapkan oleh Dimul Susanto Kades Pasir, Taufik Saleh Kades Cawet, Caris Gapura dan Solihin Kades Siremeng, Kecamatan Pulosari.
Salah seorang emak, peserta Vaksin di kecamatan Pulosari mengaku dirinya tidak terpengaruh berita nyinyir soal vaksin tersebut.
Bahkan ia mencurigai, berita yang beredar, merupakan salah satu bagian provokasi dari oknum oknum tak bertanggung jawab.
"Ini hal biasa, apa lagi jaman sekarang sudah canggih. Waktu jaman penjajahan Belanda saja, hoax di jadikan senjata ampuh untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa melalui politik Devide et empera," kata Darti, Warga Pulosari.
Sekarang lebih rumit, katanya lagi, karena kita tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa? jelas wanita yang mengaku kelahiran di masa pergolakan tahun 1965 tersebut.
■ Himawan