JBN NEWS ■ Dengan mengendarai motor Trail, Komandan Kodim 0711 Letkol Roihan Hidayatullah.S.Sos.Mt.(Han) melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi terjadinya
peristiwa pertempuran berdarah, antara Tentara pejuang Republik Indonesia melawan serdadu Belanda, pada agresi militer pertama 1947 di Kecamatan Moga dan Pulosari, Pemalang.
Monumen juang Gunung Gambangan menjadi sasaran kunjungan pertama, pada hari itu (7 september 2021) kemudian di lanjutkan ke Rumah juang di Ds Gunungsari dan Dukuh Waryan, DS Karangsari, kecamatan Pulosari.
Terpantau dalam rangkaian giat tersebut Ketua Dewan Harian Cabang (DHC) Badan pembudayaan kejuangan (BPK)45 kabupaten Pemalang beserta jajarannya, Forkompimca Moga dan Pulosari, Kades Banyumudal dan pihak Perhutani.
Dalam sambutan singkat Komandan Kodim 0711 Pemalang menegaskan, agar kita sebagai anak bangsa jangan sampai melupakan jasa dan pengorbanan para pahlawan yang telah mempertaruhkan jiwa raganya untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Oleh sebab itu, Kodim 0711 Pemalang sangat mendukung Monumen Gunung Gambangan menjadi salah satu wisata edukasi patriotisme di Pemalang selatan.
Ia pun mengajak jajaran terkait untuk bekerja sama dalam penyediaan perpustakaan di lokasi tersebut.
Sementara H Luruh Sayono SH kepada JBN NEWS menjelaskan, bahwa selain sedang melakukan finishing monumen Gambangan yang berdiri di tanah Perhutani Pekalongan barat petak 27 Ds Banyumudal (satu area dengan obyek wisata alam dan Trail adventure dusun Gondang), pihaknya juga berencana merealisasikan berdirinya Tugu perjuangan di sekitar lapangan olah raga Ds Jurangmangu.
Selain itu, peluncuran Buku sejarah pertempuran di Dukuh waryan Ds Karangsari kecamatan Pulosari yang mengulas tentang aksi penghadangan oleh pihak NICA terhadap pejuang Gerpindo/Gerakan pemuda Indonesia hingga 13 orang anggota Divisi Siliwangi gugur di lokasi tersebut.
Menurutnya, tujuan di dirikannya monumen dan rangkuman peristiwa yang sudah di jadikan buku semata agar masyarakat, khususnya generasi muda mengambil suri tauladan, semangat jiwa nasionalisme dan patriotisme mereka (pahlawan) sehingga dalam mengisi kemerdekaan senantiasa mengacu pada undang-undang dasar dan Pancasila.
■ Himawan