JBN News - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengapresiasi perkembangan kawasan transmigrasi di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Perkembangan ini diharapkan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan warga desa di kawasan transmigrasi.
“ Kawasan Transmigrasi Kotawaringin Timur potensinya sangat tinggi, kita usahakan bisa segera ke sana. Ya pokoknya awal-awal 2022 nanti diusahakan,” ujarnya saat menerima kunjungan Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor beserta rombongan di ruang kerjanya, Selasa (28/12/2021).
Gus Halim -sapaan akrab Abdul Halim Iskandar- menegaskan Kawasan Desa Transmigrasi merupakan cerminan daerah-daerah produktif yang memiliki potensi kuat pada aspek ekonomi. Kemajuan dan kesejahteraan transmigran di Kotawaringin Timur patut direpilkasi untuk Kawasan Desa Transmigrasi lainnya.
“ Kesuksesan program transmigrasi di sebuah kawasan sangat bergantung pada kreatifitas dan daya juang transmigran. 30 desa transmigrasi di Kotawaringin Timur ini patut direplikasi semangat juangnya,” tambahnya.
Sebagai informasi, dalam kunjungannya, Halikinnor menjelaskan kepada Gus Halim, bahwa di Kabupaten Kotawaringin Timur setidaknya ada lebih dari 30 desa transmigrasi. Menurutnya transmigran di Kabupaten Kotawaringin Timur cukup maju dan sejahtera. Selain itu, Halikinnor juga meminta izin ke Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Halim untuk memberikan usulan atau program yang ada di Kemendes PDTT agar mempercepat pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Hanya minta izin saja dengan Pak Menteri, nanti kami berkomunikasi dengan Pak Dirjen, mungkin ada beberapa usulan kami yang bisa dibantu oleh Kemendes PDTT. Karena, untuk 2022 bahwa ada desa-desa kami yang masuk daerah tertinggal, tapi juga ada desa kami yang masuk program smart village, Sampit itu yang masuk program smart village pada 2022” ungkapnya.
Mendengar paparan-paparan tersebut, Gus Halim selain berantusias untuk segera berkunjung ke Kabupaten Kotawaringin Timur, juga menjelaskan konsep Desa Cerdas. Menurutnya, Desa Cerdas merupakan konsep yang diadopsi dari konsep Smart City. Tentu dengan dilakukan pelokalan pada komponen-komponen dan indikator-indikatornya. Selain itu, menurut Gus Halim Desa Cerdas diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek pembangunan desa.
"Desa Cerdas bukan sekedar berkait dengan digitalisasi, Desa Cerdas berkaitan dengan dimensi lingkungan, infrastruktur dan mobilitas warga, tata kelola pemerintahan desa, ekonomi warga, kualitas hidup warga desa, kita akan tinjau juga potensi Sampit sebagai Smart Village," tandasnya. (R1/Jbn)