JAKARTA (JBN) – Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi jelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD mulai melakukan mobilisasi sapi hidup untuk menambah pasokan di wilayah Jabodetabek. Upaya ini dilakukan secara bertahap dari sejumlah sentra ternak.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama ID FOOD Frans M. Tambunan melalui keterangan persnya, Kamis, (24/3/22), di Jakarta.
Frans mengatakan, mobilisasi dan pemenuhan kebutuhan sapi hidup tersebut dilaksanakan melalui kerja sama dengan sejumlah stakeholder, seperti Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA), Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Dinas Peternakan Daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, Kementerian Perdagangan, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Pasar Jaya, Pemprov DKI, serta BUMD Dharma Jaya.
Lanjut kata Frans, ID FOOD akan memobilisasi sapi hidup dari sentra peternak ke Jabodetabek, kemudian menyalurkannya kepada Asosiasisi Pedagang Daging Sapi (APDI) dengan mekanisme komersil (B2B). Penyaluran kepada para pedagang daging sapi ini guna menjaga keberlanjutan ekosistem bisnis dan usaha pedagang yang merupakan para pelaku UMKM.
“Hal ini juga merupakan bentuk tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Anak Perusahaan ID FOOD, PT Berdikari dengan APDI dan Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), tentang kerja sama dalam bidang distribusi hewan ternak, serta daging sapi dan kerbau, yang dilaksanakan pada 8 Maret 2022,” ujar Frans.
Menurut Frans, mobilisasi sapi hidup bertujuan untuk persiapan ketersediaan daging menghadapi kebutuhan HBKN Ramadan Idul Fitri di Jabodetabek. Untuk mengamankan hal tersebut, ID FOOD mengerahkan lini bisnis distribusi dan logistiknya melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan BGR Logistik Indonesia, serta telah menyiapkan fasilitas kandang di Jatitujuh, Majalengka.
“Upaya ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stok yang tersedia, sehingga dapat membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan daging menjelang puasa dan Idul Fitri,” ujarnya.
Lebih lanjut, Frans menambahkan, mobilisasi sapi hidup yang melibatkan berbagai stakeholder ini, diharapkan memberikan kontribusi pada stabilitas harga jual daging di tingkat konsumen.
“Untuk kesiapannya kami terus berkoordinasi dengan Asosiasi Pedagang Daging Sapi di bawah koordinasi Badan Pangan Nasional dengan mengedepankan prinsip pelaksanaan good corporate governance,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang dilansir NFA, untuk menjaga ketersediaan sapi potong dan stock daging beku sampai dengan Idul Fitri tahun 2022, paling tidak diperlukan penambahan pasokan sapi hidup siap potong sekitar 5.000 ekor.
Sementara itu, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, diperlukan mobilisasi pasokan sapi hidup siap potong sekitar 5.000 ekor sampai dengan ldul fitri 2022.
“Hari ini melalui BUMN ID FOOD Group, yakni PT Berdikari dan BGR Logistik Indonesia mulai terealisasi mobilisasi sapi dari peternak Nganjuk, Jatim sebanyak 40 ekor sapi hidup ke kandang sapi milik PT PG Rajawali II Unit Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat,” jelasnya.
Arief menambahkan, mobilisasi sapi dilakukan bertahap dari beberapa peternak daerah, pekan berikutnya diagendakan mobilisasi sapi sebanyak 300 ekor dari Boyolali, Jawa Tengah, dan 600 ekor sapi dari peternak Sumbawa, NTB.
Lebih lanjut Arief mengatakan, akan memanfaatkan lahan kandang sapi BUMN seperti Pupuk Kujang Cikampek (PKC), kandang sapi jatitujuh PG Rajawali II, Sidrap Sulawesi yang dikelola PT Berdikari untuk mobilisasi sapi dari sentra peternak daerah kemudian didistribusikan kepada Pedagang - Pedagang Pasar.
(R/Jbn)