JBN.co.id, JAKARTA - Kasus aktif COVID-19 di Indonesia konsisten menunjukkan tren penurunan dan kini angkanya sudah di bawah 500.000 kasus per hari. Sejak Selasa (1/3) kasus aktif menyentuh angka 568.276, hari ini berada di 475.951, diikuti oleh angka kesembuhan yang juga konsisten meningkat. Jumlah pasien yang sembuh per hari ini mencapai 49.080 orang, naik dibandingkan kemarin (5/3) yang ada di posisi 46.669. Kasus konfirmasi hari ini juga turun ke 24.867, lebih rendah dari kemarin (5/3) yang sempat di level 30.156.
“Minggu pertama di bulan Maret ini, ketahanan kesehatan nasional di tengah pandemi secara konsisten menunjukkan tren perbaikan. Ini didorong oleh kasus aktif yang mulai turun sejak awal Maret dan angka kesembuhan yang terus naik setiap harinya. Mudah-mudahan tren ini dapat terus kita jaga sehingga kita dapat melewati pandemi ini bersama-sama,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes. (6/03).
Selain angka kasus aktif dan kesembuhan yang menunjukkan tren positif, angka perawatan pasien juga masih terus terkendali. Keterisian tempat tidur isolasi dan intensif untuk perawatan COVID-19 hari ini mencapai 29% dari total kapasitas nasional, turun dari posisi 31% per kemarin (5/3). Begitu pula dengan aktivitas testing spesimen yang diupayakan tetap di level 400.150 (5/3). Angka tersebut naik dari jumlah testing sebelumnya yang sempat di level 341.631 (4/3).
“Pemerintah berkomitmen mempertahankan fasilitas pelayanan kesehatan nasional dan mempersempit ruang penyebaran virus melalui testing, tracing, dan treatment demi mengontrol pandemi. Kolaborasi masyarakat diharapkan bisa terwujud melalui kesediaannya untuk dilakukan testing, tracing, memperketat protokol kesehatan, dan mempertahankan diri lewat vaksinasi lengkap maupun booster,” imbau dr. Nadia.
Vaksinasi sebagai salah satu upaya pemerintah juga telah diperluas cakupannya dan dipercepat penyelenggarannya melalui beberapa skenario kebijakan terbaru. Vaksinasi lengkap dan booster mampu mengurangi dampak bergejal berat hingga risiko meninggal akibat COVID-19. Lansia, orang dengan komorbid, hingga anak-anak menjadi yang paling rentan dan paling perlu pertahanan dari COVID-19 dengan melengkapi vaksinasinya dan melakukan vaksinasi booster, pungkas Nadia.
(R/Jbn)