https://www.jbn.co.id/

 

Wadir Intelkam Polda Sulsel Buka Focus Group Discussion Dinamika dan Permasalahan Pemilu 2024

JBN.CO.ID
Rabu, 30 November 2022 | 11:15 WIB Last Updated 2022-11-30T04:15:54Z



JBN.CO.ID,Makassar, - Wadir Intelkam Polda Sulsel AKBP Poedji Saputro Bowo Leksono, S.I.K. MH menghadiri dan membuka Forum Group Discussion dengan tema " Dinamika dan Permasalahan Pemilu 2024 Serta Upaya Pencegahannya Untuk Wujudkan Pemilu 2024 Yang Aman dan Kondusif " di Eboni Ballroom Gammara Hotel Jl. Metro Tanjung Bunga Makassar, Selasa(29/11/22).

Pada kesempatan pembukaan FGD tersebut Wadir Intelkam Polda Sulsel membacakan amanat Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana tentang dinamika dan permasalahan pemilu 2024 serta upaya pencegahannya.

Kegiatan FGD yang dipandu oleh moderator Rafika Mustakima,S.Sos. M. Ikom menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Ketua KPU Sulsel Faisal Amir, SE,M.M
,Ketua Bawaslu Sulsel di Wakili oleh Saiful Jihad (Anggota)
dan Akademisi DR. Hasrullah. M.H

Mendapatkan kesempatan pertama dari moderator, Ketua KPU Sulsel Faisal Amir, SE,M.M menjelaskan tentang Gambaran Umum dinamika dan Permasalahan Pemilu 2024 Serta Upaya Pencegahannya Untuk Wujudkan Pemilu 2024 Yang Aman Dan Kondusif.

" Bahwa Pemilu tahun 2024 adalah tatanan relative pada Pemilu sebelumya, dimana Pemilu dilakukan 20 bulan sebelum pelaksanaanya,mengalami dinamika tersendiri karena Pemilu merupakan arena konflik yang sah untuk memperebutkan kekuasaan bisa didesain secar tiba – tiba sehingga Potensi Konflik sangatlah tinggi," Ujar Faisal.

" Dalam verifikasi Partai Politik sangatlah Komplek dengan berbagai macam dinamika sehingga kesulitam menjadi tangtangan petugas kami dilapangan, apabila tidak dilaksanakan dengan baik dan tepat maka ini dapat menjadi Potensi Konflik," Lanjut Faisal.

" Tanpa kerja sama dengan pihak terkait, Steakholder dan keteribatan aparat Keamanan, KPU tidak punya kemampuan untuk menyukseskan suatu Pemilihan,"

" KPU sekarang menggunakan Sistem pencalonan dengan berbasis IT, yakni SILON, SIDALIH dikelola oleh Operator yang nantinya akan memberikan akun kepada Person yang akan mencalonkan diri sebagai anggota DPD, DPR-RI dan DPR Kab/Kota pada Pemilu tahun 2024,"

" Seorang ASN, TNI, Polri yang ingin menjadi anggota DPD, DPR maka wajib mengundurkan diri jadi abdi Negara,"

" Dalam proses pencalonan disinilah suhu / tensi Politik mengalami peningkatan terutama dalam pemenuhan kuota 30% Perempuan, Potensi Money Politik," Tandas Faisal.

Mendapatkan kesempatan kedua dari moderator Rafika Mustakima, Ketua Bawaslu Sulsel yang diwakili oleh Saiful Jihad tentang Gambaran Umum dinamika dan Permasalahan Pemilu 2024 Serta Upaya Pencegahannya Untuk Wujudkan Pemilu 2024 Yang Aman Dan Kondusif mengangkat masalah keterlibatan ASN pada pemilu.

" Pada Pemilu 2019 – 2020 Sulsel salah satu Provinsi tertinggi menempati Rangking 1 keterlibatan ASN dalam suatu Pemilihan dan menempati Rangking 2 dalam memproses ASN, sehingga para ASN wajib untuk mengetahui betapa pentingnya Netral dalam Pemilu," Ungkap Saiful Jihad.

" Dibutuhkan sinergitas Bawaslu bersama pihak Kepolisian dalam menciptakan kondusifitas sehingga Pemilu tahun 2024 dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan,"

Selain itu, Saiful Jihad juga menyoroti kasus berita Hoax " Kasus penyebaran Hoax ini merupakan tantangan yang akan dihadapi pada Pemilu tahun 2024 dengan adanya Mis Informasi dari berbagai sumber yang tidak bertanggung jawab untuk itu butuh kerja sama yang kuat dengan Komimfo dan Tim Cyber Polri untuk melakukan Take Down terhadap Informasi yang sifatnya Provokatif guna mencegah atau meminimalisir Potensi – Potensi Konflik, dan memaksimalkan edukasi untuk menciptakan pemilu yang aman dan kondusif" Harap Saiful.

Ditempat yang sama narasumber ketiga yakni dari kalangan Akdemisi DR. Hasrullah, M.A Wadekan 3 Fisip Unhas mengupas tentang Peran Intelijen dan Pengawasan dalam Pemilu.

" Keterlibatan Cakra atau anggota Intel dalam Pemilu terkhusus di Sulsel mampu merubah warna Merah menjadi Hijau itu dapat dilihat pada Suksesnya Pemilu tahun 2019 - 2020. Oleh karena itu sangatlah dibutuhkan peran penting Intelejen sebagai basis dan membangun jaringan deteksi dan pencegahan dini," Terang Hasrullah.

" Insan Intelijen harus memahami Anatomi Konflik Pemilu,harus mampu memahami Media Sosial yang dapat digunakan sebagai Propaganda,"

Hasrullah juga menyebutkan, Insan Intelijen harus memetakan Potensi Konflik pada Pemilu dan Pilkada 2024 yang meliputi :
1. Akurasi Daftar Pemilih Tetap
2. Praktek Kampanye Negatif
3.Netralitas ASN, TNI, Polri
4. Praktek Politik Uang
5. Mencuri Star Kampanye
6. Manipulasi Perhitungan Suara
7. Terbatasnya Jumlah Saksi
8.Keberpihakan Penyelenggara Demokrasi

Berdasarkan pemaparan ketiga narasumber pada Focus Group Discussion tersebut dapat ditarik beberapa solusi untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan kondusif diantaranya :

1.Untuk menjaga agar suhu Politik tetap aman dan kondusif selama tahapan pemilu berlangsung adalah pihak pihak terkait harus menghindari memberikan pertanyaan dan statement yang bersifat provokasi serta polri melalui Intel dan Bhabinkamtibmas agar aktif melakukan langkah pencegahan.

2.Khusus DPT ini adalah masalah laten, karna system administrasi kependudukan pada Negara kita tergolong lemah dan harus diperbaiki, mendata Pemilih tidak semudah yang kita bayangkan, adanya kesulitan dalam perekaman di Kependudukan karna kurangnya Peduli dari Masyarakat kita sendiri. Sehingga ketika petugas KPU akan melakukan pendataan karna data yang ada di KPU berbasis di Dukcapil terkhusus Pemerintah terlebih dulu memperbaiki system yang ada.

3.Bawaslu sudah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan Pengawasan dengan melibatkan berbagai pihak, jika ada informasi yang keliru atau salah maka segera di kontra dengan memberi informasi yang benar. para pelanggar segera di proses bersama Gakumdu.

4.KPU Sulsel dan jajaran melakukan berbagai langkah untuk memastikan bahwa seluruh warga Negara yang memiliki hak Pilih sudah terdaftar dalam DPT.

Diakhir acara Focus Group Discussion tersebut Moderator Rafika Mustakima,S.Sos.M.Ikom menarik kesimpulan :

1. Pemilu adalah arena konflik untuk memperebutkan kekuasaan, sehingga tidak lepas dari dinamika. Sebagai lembaga penyelenggara pemilu tantangan terberat dari KPU adalah politik praktis & politik identitas. Daftar data pemilih jg menjadi tantangan KPU sehingga dalam pengawasannya membutuhkan sinergi yang apik dari seluruh elemen masyarakat.

2. Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu, menggaris bawahi tantangan money politik yang marak terjadi di tahun-tahun politik, Tumpang tindihnya norma dan UUD penyelenggaraan pemilu.

3. Banyak dinamika/permasalahan menghadapi tahun-tahun politik khususnya di sulawesi selatan. Diantaranya keberpihakan ASN, dan jumlah data pemilih tetap yang masih menjadi polemik yang berkepanjangan. Hal ini diharapkan menjadi bahan evaluasi mendalam bagi lembaga penyelenggara pemilu. Akademisi, menyatakan keberhasilan pemilu ini, turut ditentukan dari seberapa besar kekuatan lembaga kopolisian menindaki hal-hal yang menyimpang.

Semoga kita semua, bisa mengambil peran-peran terbaik untuk memperkuat benteng pertahanan menghadapi pesta demokrasi tahun 2024 mendatang. Karna penyelenggaraan pemilu yang sukses akan mencetak pemimpin masa depan yang berkualitas dan berintegritas,Tutup Rafika Mustakima,S.Sos.M.Ikom.

Acara Focus Group Discussion ditutup dengan Penyerahan Cinderamata oleh Wadir Intelkam Polda Sulsel AKBP Poedji Saputro Bowo Leksono. S.I.K., M.H kepada Narasumber dan Moderator.

Turut hadir dalam acara Focus Discussion Group tersebut Wadir Intelkam Polda Sulsel AKBP Poedji Saputro Bowo Leksono. S.I.K., M.H
,Kasubdit Politik Dit Intelkam Polda Sulsel DR. Armin Anwar,SH,. M.H, Ketua KPU Sulsel Faisal Amir, SE,M.M, Ketua Bawaslu Sulsel di Wakili oleh Saiful Jihad (Anggota), Akademisi DR. Hasrullah. M.H, Para Perwira Dit Intelkam Polda Sulsel, Para Kasat Intelkam Polres Jajaran, Jumlah Peserta sekitar 100. ( Jafar Jeff ).
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Wadir Intelkam Polda Sulsel Buka Focus Group Discussion Dinamika dan Permasalahan Pemilu 2024

Trending Now

Iklan