JBN NEWS | SELAYAR — Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Selayar, Andi Dewantara menghimbau warga Selayar, utamanya Paslon dan tim relawan agar tidak menyebarkan informasi hoaks terkait pelaksanaan Pilkada selama masa kampanye berlangsung.
Himbauan itu disampaikan Andi Dewantara mengingat informasi hoaks memiliki tingkat resistensi yang tinggi terhadap suhu politik menjadi tidak berbudaya dan menihilkan adab, tata krama, sopan santun serta berpotensi mengadu domba antar sesama anak bangsa.
"Ya, kami mengingatkan para pihak agar tidak menggunakan cara-cara seperti itu. Janganlah menggunakan hoaks untuk menjatuhkan lawan, selain tidak elegan juga sangat tidak terpuji," tegas Andi Dewantara, dalam keterangannya secara khusus kepada Suara Negeri Network melalui sambungan telp, pada Jumat (4/10) sore.
"Kita ingin pelaksanaan Pilkada ini berlangsung smart, berbudaya dan bermartabat," imbuhnya.
Terkait tahapan kampanye Andi berpesan, bahwa paslon punya batasan sendiri, punya regulasi yang berlaku bagi pasangan calon yang harus dipatuhi. Semua regulasi itu harus menjadi pedoman bagi pasangan calon dalam berkampanye.
"Termasuk tidak melakukan money politik, tidak persoalkan hal hal SARA, dan dasar-dasar negara," pungkasnya.
Menurutnya, cara-cara seperti itu akan merusak citra kampanye. Apalagi kalau sampai diduga melibatkan ASN.
Meski pelaksanaan kampanye sampai 23 Nopember, KPU Kabupaten Kepulauan Selayar mendorong para paslon agar dapat menggunakan waktu dan jadwal kampanye dengan sebaik-baiknya.
"Karena di KPU, kita hanya mengatur jadwal kampanye, pembatasan masa kampanye, dan lokasi kampanye. Jika kemudian ada Paslon, yang tidak atau belum memanfaatkan masa kampanye tersebut, maka hal itu merupakan kerugian sendiri. Karena hal itu (jadwal kampanye, red) tidak digunakan oleh paslon," jelasnya.
"Paslon seharusnya mencari dukungan dan meraih simpati masyarakat dengan memanfaatkan masa kampanye tersebut, agar harapan masyarakat terpenuhi sebagaimana mestinya," tandas Andi Dewantara, seraya menyudahi wawancaranya. (R/01)
