JBN NEWS | JAKARTA — Perkara sindikat uang palsu yang beroperasi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar mendapat perhatian khusus Menteri Agama.
Hal itu disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar saat menyikapi kasus Uang Palsu yang menghebohkan itu.
Menurutnya, pihaknya tidak memberikan toleransi oknum pegawai UIN Alauddin Makassar yang terlibat dalam kasus uang palsu.
"Saya tegaskan kepada Rektor jangan tedeng aling-aling. Pokoknya siapa pun yang terlibat di (kasus) uang palsu itu, yang mencoreng nama baik institusi terhormat kita itu, ya selesaikan secara hukum," kata Menag dalam keterangan resminya, disitat pada Minggu 29 Desember 2024.
Menag menilai keterlibatan oknum tersebut telah mencoreng institusi UIN Alauddin Makassar, Kementerian Agama, dan merugikan bangsa Indonesia.
"Kasih hukuman seberat-beratnya," sambung Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta itu.
Saat ini, sudah 17 orang yang diamankan dalam kasus uang palsu di UIN Makassar. Salah satunya kepala perpustakaan kampus yang bergelar doktor.
Tidak hanya itu, ada juga ASN Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Dan yang lebih mengagetkan lagi ada dua karyawan bank BUMN yang ikut diamankan.
Barang bukti yang disita polisi bernilai ratusan triliun. Mesin pencetak uang palsu juga didatangkan langsung dari China yang bernilai Rp600 juta. (*)