Luwu,jbn.co.id — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Luwu sejak Minggu malam (13/4/2025) menyebabkan banjir di sejumlah titik di wilayah hukum Polsek Suli.
Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang berlangsung sejak pukul 20.00 WITA, yang memicu meluapnya Sungai Suli dan merendam permukiman warga serta fasilitas umum.
Air setinggi 20 hingga 30 sentimeter menggenangi rumah warga, jalan poros Trans Sulawesi, dan sejumlah fasilitas publik. Wilayah terdampak meliputi Desa Salubua, Desa Buntu Barana, dan Desa Muhajirin di Kecamatan Suli Barat, serta Kelurahan Suli, Desa Malela, Lempopacci, Murante, dan Buntu Kunyi di Kecamatan Suli.
Menanggapi kejadian tersebut, Kapolres Luwu AKBP Arisandi langsung menginstruksikan personel gabungan yang terdiri dari Satlantas, Samapta, dan Polsek Suli untuk bergerak cepat ke lokasi terdampak. Petugas melakukan evakuasi terhadap warga, mengatur lalu lintas di ruas jalan tergenang, dan membantu proses penanganan awal bencana bersama tim BPBD Kabupaten Luwu.
“Kehadiran anggota Polri di tengah masyarakat saat terjadi musibah seperti ini adalah bentuk pengabdian dan tanggung jawab kami. Kami pastikan personel di lapangan bekerja maksimal membantu evakuasi warga, mengamankan arus lalu lintas, dan meringankan beban masyarakat,” tegas Kapolres Luwu, AKBP Arisandi.
Tidak hanya evakuasi dan pengamanan jalur, personel gabungan Polres Luwu juga turut serta membantu warga membersihkan rumah dan lingkungan dari sisa lumpur dan material banjir. Kegiatan ini berlangsung hingga dini hari sebagai bentuk pelayanan dan kepedulian terhadap warga terdampak.
Sekitar pukul 03.00 WITA, Senin (14/4/2025), air mulai surut seiring meredanya hujan. Warga perlahan mulai melakukan aktivitas pembersihan dan pembenahan di lingkungan masing-masing. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, sementara data kerusakan masih dalam proses pendataan oleh pihak desa dan kelurahan.
Hingga pagi hari ini, personel gabungan Polres Luwu masih siaga di lokasi, khususnya dalam melaksanakan pengamanan arus lalu lintas di titik-titik yang sebelumnya tergenang banjir, guna memastikan keamanan dan kelancaran aktivitas masyarakat.