Umat Katolik Rayakan Minggu Palma, Sebagai Peringatan Yesus Masuk Kota Yerusalem

JBN.co.id
Senin, 14 April 2025 | 07:30 WIB Last Updated 2025-04-13T23:39:55Z


foto ilustrasi

Luwu Raya,jbn.co.id - Umat Katolik di seluruh dunia sebentar lagi akan memasuki masa pekan suci.

Masa pantang dan puasa selama 40 hari dalam Agama Katolik sebentar lagi akan berakhir dengan hari terakhir masa pantang dan puasa jatuh pada Jumat Agung yakni hari Jumat 18 April 2025. 

Pekan Suci akan dimulai pada perayaan Minggu Palma dan berakhir pada hari Minggu Paskah.

" Minggu Palma merupakan salah satu hari perayaan umat Katolik sebagai pembukaan sebelum memasuki pekan suci perayaan Paskah," sebut Ketua Stasi Gereja Katolik Santo Antonius Pangalli, Y Bunga, pada media ini, Minggu 13 April 2025.

Bahwa, perayaan tersebut dimulai dengan Rabu Abu dan pada minggu terakhir sebelum perayaan Paskah, umat Katolik akan merayakan Minggu Palma untuk mengenang sengsara Yesus.

Dalam Minggu Palma selalu ada tradisi yang sama setiap kali umat Katolik mengikuti perayaan misa Kudus yaitu perarakan daun palem merupakan simbol kemenangan dan kekayaan.

" Kedatangan Yesus ke Yerusalem disambut dengan daun palem dengan mengendarai seeokor Keledai. Hal itu, mau menunjukkan pengakuan Bangsa Yahudi bahwa, Yesus adalah Mesias dan Raja yang mereka nanti-nantikan selama berabad-abad," terangnya.


foto ilustrasi

Daun palma yang dipegang umat bukan sekedar daun, melainkan lambang keimanan, pengharapan, dan kesediaan mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya menuju Salib ke Gunung Tengkorak.

Minggu Palma menandai kembalinya Yesus Kristus ke Yerusalem yang disambut gembira oleh para pengikutnya dengan melambaikan daun-daun palem, tepat seminggu.

Perayaan Minggu Palma merupakan pembuka rangkaian Pekan Suci Paskah, hari terpenting dalam kalender liturgi Kristen.

Daun palma yang dipegang umat bukan sekedar daun, melainkan lambang keimanan, pengharapan, dan kesediaan mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya menuju salib.

" Setelah pemberkatan daun Palem, Misa dilanjutkan di dalam Gereja dengan nuansa liturgi yang kental akan makna penderitaan dan pengorbanan. Daun palma yang diberkati kemudian dibawa pulang oleh umat untuk disimpan di rumah sebagai pengingat akan komitmen iman mereka," tambahnya.

Minggu Palma bukan sekadar upacara simbolis, tetapi juga undangan bagi setiap umat beriman untuk memasuki Pekan Suci dengan hati yang bersih dan terbuka terhadap karya keselamatan Allah.

Sekadar diketahui bahwa, dalam tradisi Gereja Katolik, ketika umat Kristen menggunakan daun palem menyimbolkan kemenangan Yesus atas dosa dan kematian melalui Kebangkitan Nya (Paskah).

Minggu Palem bukan hanya sebuah tradisi Gereja Katolik semata, tapi sebuah perayaan yang sarat makna bagi meteka yang percaya.

*** Megasari/Benny

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Umat Katolik Rayakan Minggu Palma, Sebagai Peringatan Yesus Masuk Kota Yerusalem

Trending Now

Iklan